TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Peter Gontha, menuding Asosiasi Pilot Garuda (APG) telah menghambat restrukturisasi perusahaan. Ia menyebut para pilot tak mau menurunkan hak atas fasilitas yang mereka dapat di tengah memburuknya kinerja perseroan.
"Saya tanggung jawab tuduhan saya ini sepenuhnya. Mereka sama sekali tidak mau menurunkan hak mereka selama pandemi dan semoga mereka menyadarinya. Sekarang mereka pun akan menanggung akibatnya," ujar Peter dalam Instagram pribadinya, Kamis, 28 Oktober 2021.
Tempo telah meminta izin kepada Peter untuk mengutip pernyataannya. Sebelumnya, maskapai pelat merah itu sedang melakukan restrukturisasi untuk mengurangi biaya operasional perusahaan. Perusahaan mengalami kesulitan likuiditas dengan utang yang terus membengkak.
Terakhir, Garuda dilaporkan mempunyai utang Rp 70 triliun dan bertambah Rp 1 triliun setiap bulannya. Beban besar Garuda yang salah satunya untuk membayar fasilitas bagi para pilot pernah disinggung oleh Peter dalam suratnya sebelum ia lengser dari jajaran dewan komisaris.
Pada awal Juni lalu, Peter menyebut perusahaan tidak menurunkan beban operasional dari fasilitas pilot dan awak kabin. Padahal, Komisaris telah memberi saran untuk mengkaji ulang beban itu.
Di sisi lain, Peter juga bercerita, bahwa ia pernah dituding memperlambat proses pemulihan keuangan Garuda. Pada 27 Desember 2020, ia disebut-sebut memperlambat atau mempersulit pencairan uang talangan negara pada Garuda. Peter menyebut uang talangan itu sama seperti membuang garam ke laut atau sia-sia.